Sebelum dimulainya ujian Nasional 2012/2013, pengawas
UN wajib memberikan penjelasan kepada peserta UN bahwa naskah soal dan lembar
jawaban ujian nasional (LJUN) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
"Keduanya bersatu dan merupakan pasangan,"
kata Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan (Balitbang) Kemdikbud, Khairil
Anwar Notodiputro di Jakarta, Rabu (3/4).
Jika siswa mengerjakan naskah soal UN dengan LJUN yang
bukan pasangannya, maka akan menjadi masalah bagi siswa tersebut, dan
kemungkinan besar nilainya akan rendah.
"Oleh karena itu, para peserta UN agar
benar-benar memperhatikan naskah soal dan LJUN adalah pasangannya dan jangan
sampai tertukar" katanya, seperti dilansir laman kemdikbud.
Menurut Khairil, penjelasan lain yang tidak kalah
pentingnya untuk disampaikan oleh pengawas UN kepada peserta UN adalah:
- Mewajibkan
peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom yang tersedia di
halaman 1 (satu) naskah soal dan LJUN sebelum dipisahkan;
- Mewajibkan
peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan naskah;
- Mewajibkan
peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN secara benar; dan
- Memastikan
peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu
peserta.
Sementara itu kepada peserta UN, Kepala Balitbang,
meminta agar mereka mengerjakan secara berurutan yaitu:
1) memastikan bahwa
LJUN dan naskah dalam keadaan bersatu, dan minta diganti jika sudah terlepas;
2) memeriksa naskah soal halaman per halaman dan pastikan tidak ada yang rusak;
3) membubuhkan identitas secara bersamaan pada naskah soal dan sekaligus pada
LJUN;
4) memisahkan (merobek) LJUN dari naskah soal; dan
5) mulai mengerjakan
ujian.
(sumber: http://wartapedia.com/edukasi/)